Thursday 5 March 2015

FIRST LOVE: CINTA PERTAMA

hari ini, kolam renang... 16.00
masih terdengar suara riak air menandakan masih ada yang berlatih renang sore ini dimana seharusnya sudah tidak ada kegiatan disana. aku cuma berjalan malas menuju kolam sambil menyeret kaki ku. hari ini bukan hari dengan mood terbaik ku, setelah beberapa hari yang lalu pacarku, (sebut saja Haru) membicarakan tentang cinta pertamanya. tepat ketika selesai latihan ekstra d kolam sore itu dimana anggota klub renang lainnya sudah pulang, dia masih tinggal untuk mengasah free style-nya. seperti biasa, saat hendak keluar kolam renang aku selalu mengulurkan tangan ku padanya untuk membantunya keluar.

"hey, semua orang udah pulang, bisa ga sehari aja ga latihan ekstra?!" kataku, sambil membantunya keluar kolam renang dan melemparkannya handuk.

"hmmm. sebentar lagi kompetisi" ucap haru seraya tersenyum padaku dan mengeringkan rambutnya.

"tch!, kamu latihan ekstra bukan karena kompetisinya, tapi karena kamu emank suka renang" rutukku. aku duduk di bench membuat diriku nyaman sementara menunggunya berganti pakaian, namun kata-kata sebelum haru pergi ke ruang ganti untuk berpakaian membuatku kesal, sedih?, atau cemburu?, entahlah yang pasti ada sesuatu yg  menekan dadaku hingga sesak rasanya. 

"bukan, aku cuma suka air, dan cinta pertamaku yang bikin aku suka berenang" ucap haru kemudian menoleh kepada ku dan mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum menggoda.

sejak saat itu, aku tak berhenti bertanya-tanya soal cinta pertamanya. haru selalu mengalihkan pembicaraan atau bilang "kamu pacarku kan?! seharusnya sudah tau" untuk menutup pembicaraan soal cinta pertama itu. usahaku tak berhenti disitu saja, aku bertanya pada teman-temannya, yang sudah lama berteman dengan haru tapi mereka bilang kalau mereka tidak ingat dia pernah bercerita mengenai seorang perempuan yang dia sukai. memang banyak perempuan yang menyatakan cintanya pada haru saat SMP tapi dia tidak pernah menganggapnya serius. haru tidak pernah berubah, dia cuma perhatian pada satu hal yaitu BERENANG.

dan hari ini. puncaknya rasa penasaranku. aku tidak membantu haru keluar dari kolam seperti biasa, aku hanya duduk di bench sambil menunggu dia keluar kolam renang dan melemparkan handuk ke kepalanya.

"heiii.. apa-apaan barusan itu?" tanya haru kemudian mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ku lempar.

"aku pulang duluan ya?! aku kesini cuma mau bilang, besok aku ga akan nunggu kamu selesai latihan sampe selarut ini cuma buat ngenang cinta pertamamu" ucapku seraya berjalan menuju pintu keluar. namun langkahku berhenti saat mendengar ucapan haru.

"wahhh mau duluan ya? sayang sekali yaaa.... padahal mau diajak menemui cinta pertamaku lho" ucap haru, senyuman menggoda kembali bermain di bibirnya. tanpa menunggu jawabanku berjalan menuju ruang ganti "tunggu yaa.. aku ganti baju, telepon orang tua mu, bilang kamu pulang agak malam"

Dan.... disini lah aku duduk d bus bersebelahan dengan haru. sepanjang perjalanan tidak ada percakapan sama sekali,sesekali haru melirik ku dan menghela nafas keras-keras seolah minta perhatian. kami berhenti di sebuah halte, berjalan tidak terlalu jauh untuk menemukan sebuah pantai, air birunya kini kemerahan membentang membentuk sebuah horizon memantulkan cahaya langit senja itu.

cuma ada kami berdua, tidak ada orang disana. aku menatap haru dengan penuh tanda tanya, yang kutatap hanya tersenyum lembut dan memandang lautan yg membentang.

"ini, cinta pertamaku" ucapnya seraya memejampan matanya, menghirup aroma lautan dan membiarkan telinganya mendengar deburan ombak. aku masih diam, memandangnya bingung, menunggunya melanjutkan ceritanya.

"aku kemari sama ayah saat masih kecil, seketika itu juga aku jatuh cinta, kau tau?, warna birunya, aromanya, deburan ombaknya keras seolah air itu punya taring, namun air itu menggodaku, seolah dia merentangkan tangannya mengakjakku berlari ke pelukannya.

"saat itu aku percaya bahwa air itu hidup, saat aku menyelaminya aku merasakan taring dan tekanannya, tapi tidak ada yg perlu ku takutkan, yang aku tau, jangan menolak air, dan memasukan jariku ke dalam air, merasakannya menerpa kepalaku, dadaku dan tubuhku. saat itu aku berfikir bahwa aku menikmatinya, aku menyukainya" kemudian matanya menatap mataku lekat. aku masih menunggunya melanjutkan ceritanya

"seperti itu juga kesan yang kudapat saat pertama melihatmu, melihat kedalam matamu, seolah mereka menggodaku untuk menyelaminya, namun, tidak seperti laut dan air yang bisa kubagi dengan orang lain. aku tidak ingin membagimu dengan orang lain, tidak ingin orang lain merasakan godaan keindahannya, merasakan sensasi adrenalinnya, dan merasakan tantangan untuk menyelami tatapanmu. aku cuma mau menyimpanmu untuk diriku sendiri" dia tersenyum, senyuman yang sama yang membuatku jatuh hati padanya. entah kenapa aku seperti melihat laut pada dirinya, keindahannya, adrenalinnya, dan semua itu milikku sendiri...

aku masih tak bicara, cairan asin dan hangat mengalir dipipiku, yg aku ingat aku merasakan tangannya yang menepuk lembut kepalaku sedangkan tangannya yg lain memeluk ku dan telingaku mendengar degupan jantung, tapi bukan degupan jantungku, degupan jantungnya saat aku menempelkan kepalaku di dadanya. selanjutnya yg aku dengar suaraku sendiri, terisak sambil menggumamkan kata "maaf, maaf, maaf"

No comments:

Post a Comment